Jumat, 16 Januari 2015

Artificial Intelligence (AI)

Sejarah Artificial Intelligence (AI)

Artificial Intelligence atau yang biasa kita sebut dengan kecerdasan buatan adalah sebuah kecerdasan entitas ilmiah. kecerdasan yang diciptakan dengan dimasukkannya kedalam suatu mesin yang bertujuan untuk agar alat tersebut dapat melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Ide mengenai kecerdasan buatan diawali oleh Rene Descrates pada awal abad ke 17 mengenai tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Kemudian Blaise Pascal pada tahun 1642, menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama. Selanjutnya, Charles Babbage dan Ada Lovelace pada abad 19 bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Program AI yang pertama bekerja digunakan untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester  (UK) pada tahun 1951. Yaitu sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. Kemudian pada tahun 1956 istilah kecerdasan buatan pertama kali di buat oleh John McCarthy sebagai tema suatu kenferensi yang dilaksanakan di Dartmouth College. Pada tahun yang sama pula, istilah program komputer AI di sebut dengan Logic Theorist.  Selama tahun 1960-1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program ini berbasis pengetahuan yang sukses pertama kalinya dalam bidang matematika.
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi.

Hubungan AI dengan kognisi manusia

Hubungan antara AI atau biasa kita sebut dengan kecerdasan manusia itu sangat erat kaitannya dengan psikologi kognitif atau ilmu neurologi. Hubungan ini erat juga dengan teknologi komunikasi dan informasi. Kalau ditanya manakah yang lebih pintar antara manusia atau komputer, biasanya kita sering bingung untuk menjawabnya. Bagaimana bisa? Saat difikirkan, semua tugas yang kita kerjakan itu dibantu oleh komputer, informasi-informasi yang kita dapatkan sekarang lebih mudah untuk mencarinya di internet (google atau kita lebih sering menyebutnya googling). Dengan seperti itu, kita berfikir bahwa sesuatu seperti Google itulah yang jauh lebih pintar dari kita, karena segala sesuatu informasi yang kita butuhkan berasa dari Google tersebut. Contoh hal yang lain pula adalah beberapa program komputer bekerja lebih efektif dari pada pikiran manusia, dan kebanyakan bisa menirukan hal-hal yang kita anggap aneh dan janggal. Sebuah komputer juga mampu memecahkan masalah dengan cara cepat seperti sebuah soal matematika dengan cara yang lebih cepat dan akurat.
Namun ternyata pemikiran tersebut adalah salah. Bagaimana google atau sebuah komputer dapat menjalankan programnya dan memberitahukan informasi, semuanya pasti melalui manusia yang menjalankannya. Tanpa manusia, komputer tidak akan ada gunanya. Komputer tidak akan memiliki isi dan tidak bisa menjalankan programnya. Jadi manusia lah yang sebenarnya akan selalu lebih pintar. Sebuah komputer, alat ataupun Google hanyalah perantara oleh manusia untuk memasukkan informasi dan memperoleh informasi dan juga sebagai alat bantu.

AI dengan sistem pakar

Sistem Pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Sistem Pakar merupakan paket  perangkat lunak atau paket program komputer yang disediakan sebagai media penasehat atau membantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang tertentu seperti sains, pendidikan, kesehatan, perekayasaan matematika, dan sebagainya. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi. Sistem pakar bertujuan untuk membuat keputusan yang lebih cepat daripada pakar. Dengan adanya sistem pakar ini, pihak manajemen memperoleh keuntungan mendapatkan pakar tanpa pakar tersebut berada ditempat. Sistem pakar ini dapat sama atau bahkan dapat melebihi kepakaran manusia, setidaknya dalam konsistensi.
Apakah itu ELIZA? ELIZA merupakan  program komputer dan sebuah contoh awal dari primitif pengolahan bahasa alami yang dibangun oleh Joseph Weizenbaum dan memperkenalkannya pada tahun 1966.
Apakah itu PARRY? PARRY adalah sebuah contoh awal sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian oleh psikiater Kenneth Colby. PARRY diibaratkan sebagai sorang pasien psikiater. Pada awal tahun 1970, Sekelompok psikiater yang berpengalaman  melakukan percobaan dengan PARRY yang diuji dengan menggunakan variasi dari Turing Test.  Sekelompok Psikiater tersebut menganalisis kombinasi pasien nyata dan komputer yang menjalankan PARRY melalui teleprinter . Kelompok lain dari 33 psikiater ditunjukkan sebuah transkrip percakapan. Kemudian pada dua kelompok selanjutnya diminta untuk mengidentifikasi mana dari "pasien" yang manusia dan yang program komputer. Psikiater mampu membuat identifikasi yang benar hanya 48 persen dari waktu .
Apakah itu NETtalk? NETtalk adalah jaringan saraf tiruan. NETtalk memiliki jenis yang berbeda dari yang sebelumnya. NETtalk merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada pertengahan 1980 oleh Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg. NETtalk adalah sebuah program yang belajar mengucapkan teks bahasa Inggris yang ditulis dengan menjadi teks yang ditampilkan sebagai masukan dan pencocokan transkripsi fonetik untuk perbandingan. Maksud di balik NETtalk adalah untuk membangun model sederhana yang mungkin menjelaskan kompleksitas tugas-tugas belajar tingkat kognitif manusia, dan pelaksanaannya sebagai model koneksionis yang juga bisa belajar untuk melakukan tugas yang sebanding.

AI sebagai Expert System

AI digunakan sebagai expert system karena komputer sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki pakar. Jadi AI memiliki keuntungan dalam kehidupan sehari – hari dalam bidang pengambilan keputusan yang sesuai dengan keinginan.

Contoh Kasus

Kecerdasan buatan pada robot humanoid Asimo. ASIMO (アシモ ashimo)  adalah robot humanoid yang dibuat oleh Honda. Dengan tinggi 130 sentimeter dan berat 54 kilogram, penampilan robot ini menyerupai seorang astronot dengan baju astronotnya yang membawa ransel. ASIMO dapat berjalan dengan dua kaki dengan gaya berjalan yang menyerupai manusia hingga kecepatan 6 km/jam. ASIMO diciptakan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Honda Pusat Penelitian Teknik Fundamental Wako di Jepang. Model yang sekarang merupakan versi sebelas, semenjak dimulainya proyek ASIMO pada 1986.

Asimo merupakan contoh kasus penerapan kecerdasan buatan pada mesin buatan manusia. Asimo merupakan wujud bagaimana ilmu kecerdasan buatan diterapkan pada sebuah mesin, tujuan utama dari dibuatnya Asimo adalah untuk meniru kemampuan kognitif manusia dari berfikir, merasakan, membuat keputusan, dan lain sebagainya. Ada 5 fitur besar dari kecerdasan buatan robot Asimo:

  1. Pengenalan atas benda bergerak
  2. Pengenalan postur dan gerak
  3. Pengenalan lingkungan
  4. Membedakan suara
  5. Pengenalan wajah
Melalui Asimo, muncul harapan bahwa mesin akan bisa berfikir setidaknya seperti manusia dan memberikan manfaat dalam kehidupan seperti menjadi robot perawat di panti jompo, robot pelayan, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

http://alealeiw.blogspot.com/2012/10/artificial-intelligence-ai-ai-dan.html
https://baguarmono.wordpress.com/2012/10/28/artificial-intelligence-and-expert-system/
http://en.wikipedia.org/wiki/Artificial_intelligence
http://id.wikipedia.org/wiki/Asimo
http://en.wikipedia.org/wiki/ELIZA
http://en.wikipedia.org/wiki/PARRY
http://en.wikipedia.org/wiki/NETtalk_(artificial_neural_network)
McLeod, R., & Schell, G. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif Manusia

Apakah itu Arsitektur Komputer?

Menurut Utami (2012) Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya. Arsitektur adalah rancangan atau desain, sedangkan komputer adalah sebuah perangkat buatan manusia yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk menjalankan tugas-tugas. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa arsitektur komputer adalah sebuah desain rancang bangun dari komputer yang terdiri komponen-komponen dan juga perangkat lunak agar bisa beroperasional dan berfungsi untuk melakukan tugas-tugas yang diprogramkan kepadanya. Sebab dari terjadinya arsitektur komputer tersebut adalah karena manusia membutuhkan alat bantu untuk mengerjakan dan memudahkan tugas-tugas yang membutuhkan akurasi dan repetisi.

Bagaimana hubungan antara Arsitektur Komputer dengan Struktur Kognitif Manusia?

Kognisi atau kognitif adalah kecerdasan atau akal manusia hasil dari penyerapan informasi, olah pikir dan penalaran. Kognisi juga adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Sedangkan kognisi manusia adalah unsur yang saling berhubungan antara satu sama lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Struktur kognisi manusia seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian-bagian tubuh yang menjadikan suatu sistem yang kompleks. Jadi struktur kognisi manusia adalah sebuah sistem pada otak yang saling berhubungan yang dapat membuat individu dapat menerima informasi dan menggunakan informasi yang didapat  serta dapat memaksimalkan kerja sistem yang ada pada otak.

Kaitan antara struktur manusia dan arsitektur komputer adalah pada sistem kognitif manusia digunakan sebagai bagian dasar dari perancangan interaksi manusia dan komputer, pemanfaatan tersebut disebut dengan pemodelan kognitif, tujuannya adalah merancang sistem komputer yang bisa meniru perilaku kognitif manusia. Dari pengertian – pengertia di atas dapat dikaitkan antara arsitektur komputer dengan struktur kognisi manusia yaitu komputer pada dasarnya dirancang untuk meniru cara kerja manusia, meniru sistem kognitif manusia, dimana komputer itu dirangkai, diprogram dan ditugaskan untuk melakukan sesuatu atau menghasilkan sesuatu. Persis seperti manusia, kecerdasan, atau ilmu yang diperoleh manusia berasal dari informasi yang diserap, digabung-gabungkan, dihubung-hubungkan, lalu diolah oleh akal dan akhirnya akan menghasilkan suatu ilmu atau informasi baru. Begitupun dengan komputer, tanpa input dari pengguna dan tanpa program yang dimasukkan maka komputer tidak akan ada artinya, agar berguna maka dia diprogram dan diberi inputan untuk menghasilkan informasi baru.

Namun pada dasarnya arsitektur komputer mempunyai kelebihan dan kekurangan dibandingkan struktur kognisi manusia, diantara lainnya adalah:

Kelebihan:
  • Komputer tidak mengenal lelah, selama ada daya maka dia akan bekerja terus tanpa bosan atau repetitif, beda dengan manusia yang tidak bisa mengerjakan hal yang sama berulang kali tanpa lelah atau bosan.
  • Komputer diprogram secara biner, hanya ada 1 atau 0, hanya ada true atau false, oleh karena itu komputer akan memiliki akurasi tinggi kecuali dari programnya ada yang salah, beda dengan manusia yang bisa melakukan kesalahan atau tidak teliti, komputer akan terus bisa menghasilkan hasil yang akurat dan stabil.
  • Kecepatan, komputer terutama yang sekarang memiliki kecepatan jauh dari kecepatan manusia untuk melakukan tugas yang sudah diprogramkannya

Kelemahan:
  • Terbatas, kemampuan komputer terbatas hanya pada apa yang sudah diprogramkan kepadanya.
  • Bergantung, kecepatan dan akurasi komputer bergantung pada penciptanya, artinya kemampuan komputer akan sesuai dengan kemampuan orang yang memprogram dan juga yang mengoperasikannya.
  • Ada satu hal yang tidak bisa dilakukan komputer tapi bisa dengan mudah dilakukan manusia, yang kemampuan intuitif dan judgment, atau kemampuan untuk menilai, merasakan dan memutuskan, karena sampai saat ini kemampuan intuisi manusia terlampau sukar untuk diprogramkan ke dalam komputer. Secanggih-canggihnya robot Asimo Honda, bagi manusia perilaku dan kecerdasannya hanya seperti bayi berumur beberapa bulan saja.


Contoh Kasus:
Penggunaan komputer untuk melakukan sistem diagnosa penyakit di rumah sakit.

Analisa Kasus:
Diagnosa penyakit merupakan hal yang sangat sensitif karena menyangkut nyawa manusia, oleh karena itu hasil diagnosa haruslah akurat, cepat dan tepat. Untuk mencapai hasil tersebut, maka solusinya adalah menggabungkan kelebihan pada komputer dan juga kelebihan manusia (dokter). Untuk kroscek gejala penyakit dengan bank data diagnosa, itu dilakukan oleh komputer karena bisa dilakukan dengan sangat cepat dan akurat, namun untuk menetapkan hasil diagnosa, maka tetap harus menggunakan kemampuan kognitif dari dokter, karena dia bisa merasakan, menilai dan mengambil keputusan. Dengan kata lain, komputer digunakan untuk menunjang kemampuan koginitif manusia dalam rangka memudahkan pengambilan keputusan.


Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer
http://id.wikipedia.org/wiki/Kognisi
http://www.cs.bham.ac.uk/~mis157/Kuliah/20061_CI1418_HCI/Irfan%20Subakti%20-%202006-07-08%20Interaksi%20Manusia%20dan%20Komputer.pdf Hal 81 bab 8 Model Kognitif
http://meridianaoke.blogspot.com/2013/10/pengertian-sistem-informasi-dan.html
https://adeirmasuryani.wordpress.com/2012/10/07/hubungan-arsitektur-komputer-dan-kognisi-manusia/
http://fennyfebriati.blogspot.com/2014/10/arsitektur-komputer-struktur-kognitif.html

Sistem Informasi Psikologi

        1. Pengertian dari Informasi

Informasi secara singkat adalah segala macam keterangan yang dapat diambil oleh seseorang dengan sumber yang jelas sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi si penerima informasi tersebut.
Sedangkan menurut istilah informasi merupakan kumpulan data yang sudah melalui proses pengolahan sehingga dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi siapa saja yang kemudian digunakan untuk pengambilan suatu keputusan atau tindakan. Data seseorang dapat menjadi Informasi bagi orang lain. Juga sebaliknya, Informasi bagi seseorang dapat menjadi data bagi orang lain.
Jadi Informasi adalah suatu data yang sudah diolah terlebih dahulu, sehingga menghasilkan sebuah informasi yang dapat di gunakan untuk pengambilan keputusan atau sebuah tindakan.

Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem?

Informasi bisa berinteraksi dengan sistem karena informasi bisa jadi masih berupa data mentah sehingga perlu diproses lebih lanjut oleh suatu sistem sehingga lebih bermanfaat dan sesuai kebutuhan pengguna. Contohnya kita membutuhkan data mahasiswa dan nilai sehingga bisa mendapatkan informasi lebih lanjut yaitu IP mahasiswa.
Kemudian, informasi juga bisa menjadi suatu data input yang dibutuhkan dalam suatu proses agar terjadinya suatu operasi, kegiatan atau output. Contohnya kita perlu informasi masa kerja pegawai, golongan dan jabatan sehingga bisa menghitung gaji.
Dengan kata lain, sistem tidak akan bisa bekerja tanpa informasi, karena informasi tidak hanya menjadi input tetapi juga bisa menjadi output. Dan informasi juga tidak akan optimal tanpa sebuah sistem, karena dengan sebuah sistem maka suatu informasi bisa dibuat lebih bermanfaat karena telah diproses dan sebuah kegiatan atau operasi bisa dilakukan berdasar informasi yang dimasukkan.

       2.   Pengertian dari Sistem Informasi Psikologi

Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi suatu sistem yang terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sedangkan psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan proses mentalnya.
Jadi Sistem Informasi Psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan.

Bagaimana penggunaan sistem informasi dalam psikologi?

           Penggunaan sistem informasi dapat dilakukan karena banyak hal dalam psikologi yang dapat di kelola dengan menggunakan sistem komputer. Banyak sekali hal yang bisa di lakukan dunia psikologi dalam menggunakan sistem komputerisasi, diantaranya seperti adanya tes psikologi secara online atau virtual. Penggunaan-penggunaan software yang berkaitan dengan psikologi dan dapat menunjang tes-tes psikologi dalam hal pemberian tes maupun dalam hal skoring atau pemberian hasil tes psikologi. Sekarang ini sudah diberlakukan adanya pemeriksaan secara online dimana penderita gangguan psikologi dapat berkonsultasi dengan psikolog secara virtual dan berkemungkinan untuk menyembuhkan gangguan psikologis tersebut. 


Contoh Kasus:

Penggunaan teknik data mining pada data yang dikoleksi secara publik dan masif, seperti data dari Facebook, twitter atau social media lainnya.

Analisa Kasus:

Teknik data mining atau yang dikenal penambangan data dari data-data yang berhasil dikumpulkan secara masif merupakan teknik yang umum dipakai oleh para psikolog Dengan koleksi data sampling yang sedemikian besar dan didapat secara gratis tentunya merupakan harta yang tak ternilai bagi teknik data mining, sampling semakin besar dan akurasi yang dihasilkan semakin baik. Dengan data mining bisa didapat segala macam informasi seperti pola perilaku belanja, perilaku hobi, arah pemikiran, dan beragam informasi lain yang sangat berharga bisa didapat.
Namun penggunaan data tentunya tidak lepas dari masalah privacy, data yang didapat tentunya bukan untuk diperjualbelikan atau diolah tanpa seijin dari pengguna. Memang pengguna tidak tahu apa-apa, tidak menyadari bahwa semua data yang dia input baik di Facebook, twitter, path dan lain sebagainya akan diolah oleh orang lain dan dipakai untuk kepentingan orang lain. Kasus privacy ini memang cukup pelik karena belum ada aturan jelas yang mengatur data-data publik.

Namun bisa disimpulkan, adanya teknologi informasi memliki peran untuk lebih memudahkan dan mengoptimalkan ilmu psikologi dalam menggali dan mengolah informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat. Jumlah sampling data yang besar, variasi data yang lebih lengkap, dan kecepatan pengumpulan data merupakan kunci ilmu psikologi dalam mengolah informasi.




Senin, 07 April 2014

PSIKOTERAPI

1.      Apa definisi dari Psikoterapi itu, dan jelaskan?
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

2.      Jelaskan tujuan dari Psikoterapi?
  • Managemen krisis
  • Perubahan tingkah laku
  • Pengalaman emosional korektif
  • Insight dan perubahan

Tujuan psikoterapi Menurut Ivey, et al (1987) untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan begi pertumbuhan dirinya yang unik.

3.      Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur dari Psikoterapi?
Menurut Masserman ada delapan parameter pengaruh dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu :
  • Peran sosial (martabat)
  • Hubungan (persekutuan tarapeutik)
  •  Hak
  •  Retrospeksi
  •  Reduksi
  • Rehabilitasi, memperbaiki gangguan perilaku berat
  •  Resosialisasi
  •  Rekapitulasi
4.      Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara Psikoterapi dan Konseling?
                 Konseling dan psikoterapis dapat dipandang berbeda lingkup pengertian antara keduannya. Istilah “psikoterapi” mengandung arti ganda pada satu segi, ia menunjuk sesuatu yang jelas, yaitu suatu rentangan wawasan luas tempat hipnotis pada satu titik dan konseling pada titik lainnya. Dengan demikian, konseling merupakan salah satu bentuk psikoterapi.
  • Konseling : Interaksi konselor dengan klien dalam situasi pribadi dan profesional dengan tujuan memudahkan terjadinya perubahan tingkah laku klien. Konseling juga lebih berfokus pada konseren, ikhwal, masalah, pengembangan, pendidikan, pencegahan. Sedangkan psikoterapi lebih memfokuskan pada konseren atau masalah penyembuhan, penyesuaian, pengobatan.
  • Psikoterapi : Psikoterapi lebih memfokuskan pada konseren atau masalah penyembuhan, penyesuaian, pengobatan. Lebih mendalam mencakup kepribadian individu, perbaikan tingkah laku yang lebih serius

5.      Uraikan secara jelas, bagaimana Psikoterapi melakukan berbagai pendekatan terhadap Mental Illness?
a.       Psychoanalysis & Psychodynamic
Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual. Tujuannya adalah agar klien menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya.
b.      Behavior Therapy
Manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Dalam hal ini berkaitan dengan classical conditioning (Ivan Pavlov) yang menggunakan anjing sebagai percobaannya, ketika anjing menekan bel muncul makanan dan air liur. Selain itu juga operant conditioning (B.F Skinner) yang menggunakan tikus sebagai percobaannya.
c.       Humanistic Therapy
Sebuah pendekatan umum terhadap perilaku manusia yang menekankan pada keunikan, keberhargaan, dan nilai tujuan pribadi. Terapi humanistic adalah terapi yang dimaksudkan untuk menangani manusia secara menyeluruh.
d.      Cognitive Therapy
Perilaku manusia dipengaruhi oleh pikirannya. Terapi ini lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Tujuan terapi ini adalah mengubah pola piker dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional.
e.      Integrative / Holistik Therapy
Memilih dari berbagai teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu, ketimbang mengikuti dengan kaku satu teknik tunggal. Selain itu terapi ini merupakan suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.

6.      Sebutkan dan jelaskan bentu-bentuk utama dari terapi?
a.       Teknik Terapi Psikoanalisa
Teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan implus seksual dan agresif dari id, serta teknik yang dilakukan dengan cara menggali permasalahan atau pengalaman dimasa lalu dan dorongan yang tidak disadari
b.      Teknik Terapi Perilaku
Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu. Antara lain desensitisasi, flooding, penguatan sistematis, pemodelan, dan regulasi diri yang melibatkan pemantauan dan pengamatan perilaku diri sendiri.
c.       Teknik Terapi Kognitif
Prinsip utama dari terapi ini adalah fokus pada kemampuan pasien untuk mengembangkan cara berpikir melalui cognitive style. Tujuannya adalah mengajarkan pada pasien bagaimana menerapkan pola pikir dan perilaku yang tepat, sehingga dapat membantu mereka membuang pemikiran yang menyimpang atau maladaptif.
d.      Teknik Terapi Humanistik
Tenik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal (client-centered therapy). Terapi tersebut percaya bahwa karakteristik terapi yang penting untuk kemajuan dan eksplorasi diri klien yaitu empati, kehangatan, dan ketulusan.
e.       Teknik Terapi Integratif/Elektik
Memilih dari berbagai teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu, ketimbang mengikuti dengan kaku satu teknik tunggal. Selain itu terapi ini merupakan suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.
f.       Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga
Terapi yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa. Sedangkan terapi keluarga adalah terapi khusus yang membantu pasangan suami-istri atau hubungan orangtua-anak untuk menangani masalahnya.








Daftar Pustaka

ocw.usu.ac.id/.../pkl_142_slide_intervensi_dalam_psikologi_klinis.pdf
Catatan Materi Kuliah Psikologi Konseling
Prof. DR. Singgih D. Gunarsa. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Mujib, A. 2002. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Prof. DR. H. Muhammad Surya. 2003. Buku Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Ardani, dkk. 2007. Psikologi klinis dan kesehatan. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Senin, 20 Januari 2014

Empowerment Stress dan Konflik Dan Komunikasi Dalam Manajemen

Nama : Amanda Sasti Nadira
NPM : 10511659
Kelas : 3PA10

A. Empowerment, Stres dan Konflik
1. Pengertian Empowerment
Empowerment adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi dan politik yang merangkum berbagai nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan yang bersifat “people centered, participatory, empowering, and sustainable” (Chambers, 1988).
Shardlow (1998), pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka.
Empowerment adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi dan politik yang merangkum berbagai nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan yang bersifat “people centered, participatory, empowering, and sustainable” (Chambers, 1988).
Menurut Chamber (Edi Suharto, 2005), pemberdayaan sebagai paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat “peoplecentered, participatory, empowering, and sustainable”. Konsep ini lebih luas dari hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net), tetapi juga keberlanjutan pembangunan dalam masyarakat.

2. Kunci efektifitas Empowerment dalam Manajemen
Konsep pemberdayaan (empowerment), menurut Friedmann muncul karena adanya dua primise mayor, yaitu “kegagalan” dan “harapan”. Kegagalan yang dimaksud adalah gagalnya model pembangunan ekonomi dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan lingkungan yang berkelanjutan, sedangkan harapan muncul karena adanya alternatif-alternatif pembangunan yang memasukkan nilai-nilai demokrasi, persamaan gender, peran antara generasi dan pertumbuhan ekonomi yang memadai. Dengan dasar pandangan demikian, maka pemberdayaan masyarakat erat kaitannya dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pada masyarakat, sehingga pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan, pembudayaan dan pengamalan demokrasi.

3. Pengertian Stres pada manusia
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Stress adalah istilah payung yang merangkumi tekanan, beban, konflik, keletihan, ketegangan, panik, perasaan gemuruh, anxieti, kemurungan dan hilang daya pertimbangan.

4. Sumber Stres pada manusia
Sumber-sumber potensi stress :
  • Faktor Lingkungan
  • Faktor Organisasi
  • Faktor Pribadi

5. Pendekatan terhadap stress pada manusia
a. Pendekatan Individu
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mcngurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu; pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa. Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk mengurangi sires yang dihadapi pekerja pcrlu dilakukan kegiatan-kegiatan santai. Dan sebagai stratcgi terakhir untuk mengurangi stres adalah dengan roengumpulkan sahabat, kolega, keluarga yang akan dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya.
b. Pendekatan Perusahaan
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang scmuanya dikendalikan oleh manajemen, schingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental. Secara umum strategi manajemen stres kerja dapat dikelompokkan mcnjadi strategi penanganan individual, organisasional dan dukungan sosial.

6. Definisi Konflik
Menurut Nardjana (1994) Konflik yaitu akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik adalah kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
Menurut Wood, Walace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, dan Osborn yang dimaksud dengan konflik (dalam ruang lingkup organisasi) yaitu : Conflict is a situation which two or more people disagree over issues of organisational substance and/or experience some emotional antagonism with one another. Yang kurang lebih artinya konflik adalah suatu situasi dimana dua atau banyak orang saling tidak setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan organisasi dan/atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan yang lainnya.
Menurut Stoner Konflik organisasi ialah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumberdaya yang langka atau peselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian.
Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai:
1. Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain.
2. Keadaan atau perilaku yang bertentangan.

7. Jenis-jenis Konflik
Konflik itu mempunyai banyak jenis seperti yang dikatakan James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflikyaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
a. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
  • Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
  • Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
  • Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan tujuan yang diinginkan.

Hal-hal di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acap kali menimbulkan konflik. Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
  Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
  Konflik pendekatan penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
  Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
b. Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Maka Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.

Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.
Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok. Konflik antara organisasi.
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
- Konflik antar perorangan
- Konflik antar perorangan
Konflik antar perorangan terjadi antara satu individu dengan individu lain atau lebih. Konflik ini biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat dan perilaku setiap orang dalam organisasi. Hal ini biasanya pernah dialami oleh setiap anggota organisasi baik hanya dirasakan sendiri maupun ditunjukkan dengan sikap. Misalnya seorang manajer pemasaran merasa tidak senang dengan hasil kerja manajer produksi. Akan tetapi perasaan ini tidak selalu dilakukan secara terbuka tapi bisa juga secara diam-diam. Apabila ini berlangsung lebih lama, bisa menyebabkan ketidak selarasan dalam pengambilan keputusan
d. Konflik Antar Kelompok
Tingkat lainnya dalam konflik di organisasi adalah konflik antar kelompok. Seperti diketahui bahwa sebuah organisasi terbentuk dari beberapa kelompok kerja yang terdiri dari banyak unit. Apabila diantara unit-unit disuatu kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain maka manajer merupakan pihak yang harus bisa menjadi penghubung antara keduanya. Hubungan pertentangan ini apabila dipertahankan maka akan menjadi koordinasi dan integrasi kegiatan-kegiatan menjadi sulit.
e. Konflik antar organisasi
Konflik juga bisa terjadi antara organisasi yang satu dengan yang lain. Hal ini tidak selalu disebabkan oleh persaingan dari perusahaan-perusahaan di pasar yang sama. Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidak cocokan suaut badan terhadap kinerja suatu organisasi.
Sebagai contoh badan serikat pekerja di cocok dengan perlakuan suatu perusahaan terhadap pekerja yang menjadi anggota serikatnya. Konflik ini dimulai dari ketidak sesuaian antara para manajer sebagai individu yang mewakili organisasi secara total. Pada situasi konflik seperti ini para manajer tingkat menengah kebawah bisa berperan sebagai penghubung-penghubung dengan pihak luar yang berhubungan dengan bidangnya.
Apabila konflik ini bisa diselesaikan dengan prioritas keorganisasian atau perbaikan pada kegiatan organisasi, maka konflik-konflik bisa dijadikan perbaikan demi kemajuan organisasi.
8. Proses Konflik
Menurut Louis R.Pandy mengukapkan proses konflik terdiri dari 5 tahap :

1. Tahap I konflik laten yaitu tahap munculnya factor-faktor penyebab konflik dalam organisasi yaitu :

  • Saling ketergantungan kerja
  • Perbedaan tujuan dan prioritas
  • Perbedaaan status
  • Sumber daya yang terbatas

2. Tahap II konflik yang dipersepsikan (konflik yang dirasakan) , pada tahap ini salah satu pihak memandang pihak lain sebagai penghambat atau mengancam pencapaina tujuan.
3. Tahap III Konflik yang dirasakan, pada tahap ini konflik tidak sekedar  dipandang ada, akan tetapi benar-benar sudah dirasakan.
4. Tahap IV konflik yang dimanifestasikan, pada tahap ini prilaku tertentu sebagai indicator konflik sudah mulai ditunjukan, seperti adanya sabotase, agresi terbuka, konfrontasi, rendahnya kenerja dan lain-lainnya.
5. Tahap V konflik Aftermath, jika konflik benar-benar  diselesaikan maka hal itu akan meningkatkan hubungan  para anggota organisasi. Hanya jika penyelesaian tidak tepat maka akan timbul konflik baru.

B. Komunikasi dalam Manajemen

1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

2. Proses Komunikasi
Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh Sendjaja(1994:33)yakni : Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.
Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya dari komunikan.
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
3. Hambatan dalam Komunikasi
Melakukan komunikasi yang efektif tidaklah mudah. Beberapa ahli menyatakan bahwa tidak ada proses komunikasi yang sebenar-benarnya efektif, karena selalu terdapat hambatan. Hambatan komunikasi pada umumnya mempunyai dua sifat berikut ini :
a) Hambatan yang bersifat objektif, yaitu hambatan terhadap proses komunikasi yang tidak disengaja dibuat oleh pihak lain tetapi lebih disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan. Misalnya karena cuaca, kebisingan kalau komunikasi di tempat ramai, waktu yang tidak tepat, penggunaan media yang keliru, ataupun karena tidak kesamaan atau tidak “in tune” dari frame of reference dan field of reference antara komunikator dengan komunikan.

b) Hambatan yang bersifat subjektif, yaitu hambatan yang sengaja di buat orang lain sebagai upaya penentangan, misalnya pertentangan kepentingan, prasangka, tamak, iri hati, apatisme, dan mencemoohkan komunikasi.
Sedangkan kalau diklasifikasikan hambatan komunikasi meliputi :
1. Gangguan (Noises), terdiri dari :
Gangguan mekanik (mechanical/channel noise), yaitu gangguan disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.
Gangguan semantik (semantic noise), yaitu bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Lebih banyak kekacauan penggunaan bahasa, pengertian suatu istilah atau konsep terdapat perbedaan antara komunikator dengan komunikan.
Gangguan personal (personnel noise), yaitu bersangkutan dengan kondisi fisik komunikan atau komunikator yang sedang kelelalahan, rasa lapar, atau sedang ngantuk. Juga kondisi psikologis, misalnya tidak ada minat, bosan, dan sebagainya.
2. Kepentingan (Interest) Interest akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang akan memperhatikan perangsang yang ada kaitannya dengan kepentingannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran, dan tingkah laku yang akan merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
3. Motivasi Motif atau daya dorong dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Pada umumnya motif seseorang berbeda-beda jenis maupun intensitas dengan yang lainnya, termasuk intensitas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi. Semakin komunikasi sesuai motivasinya semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak komunikan.
4. Prasangka (Prejudice) Sikap seseorang terhadap sesuatu secara umum selalu terdapat dua alternatif like and dislike, atau pun simpati dan tidak simpati. Dalam sikap negatif (dislike juga tidak simpati) termasuk prasangka yang akan melahirkan curiga dan menentang komunikasi. Dalam prasangka emosi memaksa seseorang untuk menarik kesimpulan atas dasar stereotif (tanpa menggunakan pikiran rasional). Emosi sering membutakan pikiran dan pandangan terhadap fakta yang nyata, tidak akan berpikir secara objektif dan segala yang dilihat selalu akan dinilai negatif.
5. Evasi Komunikasi Evasion of communication adalah gejala mencemoohkan dan mengelakkan suatu komunikasi untuk kemudian mendiskreditkan atau menyesatkan pesan komunikasi. Menurut E. Cooper dan M. Johada yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendi dalam buku “Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi” menyatakan beberapa jenis evasi :
  • Menyesatkan pengertian (understanding derailed), contoh : Apabila seorang mahasiswa menyerukan pada teman-temannya untuk meningkatkan prestasi belajar dengan jalan rajin masuk kuliah, rajin membaca, dan menghormati dosen. Maka komunikasinya oleh mahasiswa lain mungkin akan diangggap sebagai usaha mencari muka.
  • Mencacadkan pesan komunikasi (message made invalid), contoh : Apabila seorang siswa A tidak disenangi oleh siswa B, C, D, dan E. Ketika B melihat A sedang dinasehati guru BP, maka B mengatakan pada C bahwa A sedang dimarahi Guru BP. C mungkin mengatakan pada D bahwa A sedang dimaki-maki Guru BP. Dan D mengatakan pada E bahwa A diskor oleh Guru BP.
  • Mengubah kerangka referensi (changing frame of reference), menunjukkan seseorang yang menggapi komunikasi dengan diukur oleh kerangka referensi sendiri, menurut seleranya sendiri tanpa memperhatikan kerangka referensi orang yang akan diberikan pesan tersebut.

4. Komunikasi Interpersonal
a. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikanumpan balik segera.
b. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung.

5. Model Pengolahan Informasi Komunikasi
Model-model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Model Pengolahan informasi berorientasi pada :
  • Proses Kognitif
  • Pemahaman Dunia
  • Pemecahan Masalah
  • Berpikir Induktif

6.       Model Interaktif Manajemen dalam Komunikasi
Prinsif Model Interaktif manajemen:

Keseluruhan proses manajemen dibangun berdasarkan hubungan ikatan kepercayaan yang membutuhkan keterbukaan dan kejujuran baik dari pihak manajer maupun pekerja. Bawahan menurut /melakukan pekerjaannya, bukan karena mereka dibuat seperti itu, tetapi karena mereka merasa mengerti oleh manajer dan memahami masalahnya. Pekerja bekerja keras untuk membuat keputusan yang benar. Mereka merasa tidak suka dimanipulasi, dikontrol, atau dibujuk untuk membuat keputusan bahkan jika keputusan itu yang akhirnya mereka buat. Jangan memecahkan masalah bawahan. Mereka akan merasa tidak menyukai solusi tersebut, dan jika anda sebagai manajer memperkenalkan solusinya, mereka akan tidak menyukai anda. Tunjukan masalahnya; jangan pecahkan. Biarkan bawahan memecahkan masalah-masalah mereka dengan bantuan anda.


Sumber: